Kajian literatur : Analisis Semiotika karya Ican Harem yang mengeksplorasi fenomena subkultur
Buku Personal branding: personal branding yang dikemukakan oleh Dewi Haroen mengemukakan bahwa personal branding merupakan persepsi yang tertanam dan terpelihara di benak orang lain dengan tujuan bagaimana orang lain memiliki pandangan/persepsi yang positif. Dalam hal personal branding, Ican Harem menyajikan beberapa karya dan pencapaiannya terhadap karya tersebut sebagai konten di media sosial (instagram & website) dengan mengeksplorasi fenomena subkultur.
2. Jurnal pengaruh penggunaan infuencer instagram terhadap citra merek dan dampaknya peningkatan penjualan oleh Maulana, dkk mengemukakan bahwa influencer adalah orang-orang yang memiliki followers atau pengikut yang cukup banyak di media sosial dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap followers atau pengikut. Ican Harem memiliki followers hingga puluhan ribu di instagram hal ini tentu membuktikan bahwa ican harem merupakan seorang influencer yang dapat mempengaruhi oranglain.
3. Jurnal karya seni sebagai media oleh Alex Sobur memberikan pandangan bahwa karya seni itu media, media itu pesan. Karya seni memiliki pesan. Konten Ican Harem berisi karya seni dan pencapaiannya. Media yang di gunakan pun beragam, memberikan pandangan bahwa karya seni memiliki media beragam yang dapat memberikan pesan.
4. Jurnal representasi tema subkultur Indonesia dalam karya seniman Bandung periode 2010 - 2015 oleh Zaenudin, M, N berpendapat bahwa subkultur dapat diartikan sebagai suatu kelompok orang yang memiliki cara hidup sendiri namun secara demografis mereka tinggal dalam kebudayaan induk. Representasi subkultur dapat ditemukan pada karya-karya seniman post modern. Pendapat ini menjadi acuan bahwa karya-karya Ican Harem merupakan representasi fenomena subkultur.
5. Jurnal bercengkerama dengan semiotika oleh Alex Sobur berpendapat bahwa semiotika adalah suatu metode analisis untuk mengkaji tanda. Semiotika menaruh perhatian pada apapun yang dapat dinyatakan sebagai tanda, sedangkan tanda adalah semua hal yang dapat diambil sebagai penanda yang mempunyai arti penting. Konten Ican Harem memiliki karya yang mengeksplorasi fenomena subkultur serta pencapainnya, hal ini menjadi tanda dan penanda dalam memaknai fenomena subkultur yang menjadi persepsi masyarakat.
Sumber :
1. Haroen, D. (2014). Personal Branding. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
2. Maulana, Y, S. Hadiani, D. & Wahyuni, S. (2021). Pengaruh penggunaan infuencer instagram terhadap citra merek dan dampaknya peningkatan penjualan. Jurnal Economic & Business, 1 (2), 2775-57X.
3. Sobur, A. (2007). Karya seni sebagai media. Jurnal komunikasi 8 (2), 211-220.
4. Zaenudin, M, N. (2016). Representasi tema subkultur Indonesia dalam karya seniman Bandung periode 2010 - 2015 (study kasus karya seni Adhya Ranadireksa, Henrycus Napit Sunargo, Mufti Priyanka, Panca Dwinandhika Zen, dan Radi Arwinda). E-Proceeding of Art & Design 3 (2), 2355 - 9349.
5. Sobur, A. (2002). Bercengkerama dengan semiotika. Jurnal Komunikasi 3 (1), 2581-0758.