Review 3 Objek Jurnal Seni Rupa dan Desain
1.
Judul:
Kajian Semiotika Kartun Majalah Tempo Tahun 2019 (2019) oleh I Wayan Nuriarta. Dalam artikel
yang di muat oleh Jurnal Seni Rupa dan Desain.
Objek Kajian:
Majalah Tempo tahun
2019 merupakan sebuah karya visual berupa kartun editorial yang hadir untuk
memberikan opini dan kritik terhadap peristiwa sosial – politik di Indonesia
pada tahun 2019. Tahun 2019 bisa disebut juga sebagai tahun politik, karena
berlangsungnya pemilihan eksekutif dan legislatif secara bersamaan pada tahun
2019 . Bagi kartun Majalah Tempo, tahun 2019 merupakan ladang subur dalam
menyampaikan opini dan kritik tentang peristiwa politik dengan memanfaatkan
teks visual dan teks verbal.
Pendekatan:
Pendekatan yang ditulis
yaitu pendekatan Semiotika, dengan menguraikan teks visual dan teks verbal serta
makna denotasi dan konotasi. Makna denotasi yang dimaksud adalah makna apa yang
tampak, denotasi adalah tanda yang penandanya mempunyai tingkat konvensi atau
kesepakatan yang tinggi. Sedangkan konotasi adalah tingkat pertandaan yang
menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda, yang didalamnya beroperasi
makna yang tidak eksplisit, tidak langsung, dan tidak pasti.
Metode dan Analisis:
Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis semiotika,
dengan menguraikan teks visual dan teks verbal serta makna denotasi sebagai
tanda yang penandanya memiliki makna konotasi pada tingkat pertandaan yang
menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda , yang didalamnya beroperasi
makna yang tidak eksplisit, tidak langsung, dan tidak pasti.
Teori:
Teori yang digunakan
adalah teori semiotika yang dikemukakan oleh Ronald Barthes yaitu makna
denotasi dan konotasi untuk mengungkapkan makna kartun Majalah Tempo tahun
2019.
Kesimpulan:
Jurnal ini merupakan
bagaimana pemanfaatan peristiwa politik di Indonesia dengan menyampaikan opini
atau kritik pada sebuah kartun. Opini dan kritik yang disampaikan menggunakan
teks verbal dan tek visual dalam pembuatan kartun. Tidak ada pemaparan
bagaimana pembuatan teks visual dan teks verbal agar pesan (opini atau kritik)
tersampaikan dengan baik dan terarah.
Yang menurut saya bisa di teliti:
Majalah Tempo memanfaatkan peristiwa sosial – politik yang terjadi di Indonesia pada masa pemilihan umum dengan membuat suatu karya yang menguraikan teks visual dan teks verbal dalam pembuatan kartun agar pesan berupa opini dan kritik dapat tersampaikan dengan baik. Penyampaian pesan menggunakan teks visual dan teks verbal menurut saya menarik untuk diteliti lebih dalam lagi.
2.
Judul:
Perancangan Poster Sebagai Media Edukasi Peserta Didik
(2018) oleh Ismail Bambang Subianto, Puji Anto, Taufik Akbar. Dalam artikel
yang dimuat oleh Jurnal Desain.
Objek Kajian:
Poster merupakan komunikasi visual yang menggunakan desain
dan bahasa yang tepat, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik sesuai
dengan tujuan pembuatan. Objek kajian ini bertujuan menyampaikan pesan edukasi
berbentuk informasi kepada peserta didik dalam mewujudkan misi sekolah, yang
dikemas dalam bentuk media penyajian kekinian yang menarik dan menyenangkan,
dengan tujuan membuat suasana hati peserta didik lebih terbuka dalam menerima
segala bentuk informasi dan dapat terserap dengan baik.
Pendekatan:
Pendekatan yang dilakukan yaitu dengan pembuatan poster tentang
kerapihan, narkoba, dan janji siswa untuk mengarahkan peserta didik agar sesuai
dengan misi sekolah.
Metode dan Analisis:
Metode yang digunakan
penulis yaitu dengan melakukan survei dan observasi, dengan menganalisis
permasalahan untuk merealisasikan misi sekolah berbasis teknologi.
Teori:
Perancangan poster
berdasarkan latar belakang rumusan masalah dan misi sekolah yang berakhlak
mulia dengan berbasis teknologi.
Kesimpulan:
Dalam pembuatan poster
penulis memilih jenis huruf sans – serif bernama franklin gothic dengan alasan
readability dan lebih modern tanpa adanya sumber yang memperkuat statement atau
alasan terhadap pemilihan huruf yang dipilih oleh penulis.
Yang menurut saya bisa di teliti:
Jenis huruf merupakan suatu elemen desain. Dalam pembuatan sebuah desain tentu perlu adanya pertimbangan dalam pemilihan jenis huruf yang tepat. Pada jurnal ini, penulis memilih jenis huruf sans – serif bernama franklin gothic dengan alasan readability dan lebih modern, perlu diteliti lebih dalam lagi.
3.
Judul:
Gambar Ilustrasi Sampul Novel Harry Potter Karya J.K.
Rowling: Studi Bentuk (2015) Ana Pertiwi Afuwwa, Asidigisianti Surya Patiria.
Dalam artikel yang dimuat oleh Jurnal Seni Rupa
Objek Kajian:
Membedah satu persatu
struktur dan makna gambar ilustrasi sampul novel Harry Potter. Struktur sampul
serta makna gambar ilustrasi.
Pendekatan:
Pendekatan semiotika Charles Sanders Pierce yaitu tipologi
tanda, dengan menginterpretasikan makna seluruh tanda yang terdapat dalam
gambar ilustrasi sampul novel termasuk struktur yang terdapat dalam novel.
Metode dan Analisis:
Metode penelitian yang
digunakan yaitu metode kualitatif dengan menganalisis data yang telah
dikumpulkan, studi literatur dan dokumentasi.
Teori:
Tidak ada teori
spesifik dalam penulisan. Pemaparan berdasarkan narasi cerita pada novel.
Kesimpulan:
Pada gambar ilustrasi sampul novel Harry Potter terdapat
beberapa tanda semiotik yaitu ikon, indeks, dan simbol yang terdapat pada headline
Harry Potter, subheadline, nama pengarang novel, logo Harry Potter, tanda seri
novel, dan beberapa gambar ilustrasi yang terdapat di sampul novel. Gambar
ilustrasi merupakan pencerminan apa yang ingin disampaikan melalui ikon,
indeks, dan symbol, baik berupa garis, bidang, tulisan, warna, dan lain sebagainya.
Sebaiknya gambar ilustrasi harus mampu menyampaikan makna yang terkandung,
secara visual haruslah menarik serta mudah dipahami mengenai cerita dan diingat
oleh orang lain yang ingin melihatnya.
Yang menurut saya bisa di teliti:
Makna
yang di peroleh pada penelitian ini kurang bervariasi. Perlu di teliti lebih
dalam lagi menggunakan semiotika dengan memakai objek penelitian yang memiliki
banyak ikon, indeks, dan simbol di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar